Kamis, 30 Juni 2011

Memotret Spirit Mahakarya Borobudur lewat Tari

Candi Borobudur adalah mahakarya dunia. Di akhir Juni ini, situs bersejarah yang bertempat di Magelang, Jawa Tengah, itu direkonstruksi kembali proses pembangunannya serta polemik yang berkecamuk lewat sendratari. Tak kurang dari 250-an penari yang didukung sekitar 150-an penabuh gamelan menampilkan gerak tari. Sekitar dua jam, penonton dibuat tak bergerak menyimak aksi kolosal di panggung yang dihiasi tata lampu dan tata suara spektakuler di panggung terbuka Aksobya.

Di masa pemerintahan Sri Maharaja Samarottungga atau Raja Sriwijaya Samaratungga pada era 792 835, keserakahan, keangkaramurkaan, saling menindas menjadi potret kehidupan hari ke hari. Suasana di Kerajaan Sriwijaya acap kacau dan mencekam.

Di saat itulah, muncul Pancapana Panangkaran. Dia dikenal sebagai sosok spiritual yang mengecam kehidupan manusia yang kala itu tak terpuji. Pancapana Panangkaran mengajarkan jalan kehidupan yang baik berupa batu berundak seperti candi. Candi bertingkat-tingkat itulah yang membeberkan satu per satu ajaran hidup KamadhatuRupadhatu, dan Arupadhatu.

Tak semua berjalan mulus. Di saat rakyat di bawah pemerintahan Raja Samaratungga bergotong royong penuh semangat membangun Candi Bodobudur di lereng Bukit Menoreh, gangguan muncul bertubi-tubi. Makhluk halus rupanya tak tinggal diam melihat upaya kedamaian yang ditawarkan Pancapana Panangkaran. Punggawa kerajaan dan para Bikkhu tak bergeming, spontan beraksi mengusir roh-roh jahat tadi.

Raja Samaratungga memang bertekad untuk menyelesaikan pembangunan candi. Dengan bantuan dan dukungan segenap rakyat secara bersatu padu, semua bekerja keras untuk menyelesaikan bangunan Candi Borobudur.

Syukurlah, dengan perjuangan tanpa henti Raja Samaratungga, para punggawa, dan segenap masyarakat berhasil menuntaskan Sang Mahakarya Borobudur. Mereka bersyukur atas selesainya pembangunan Candi Borobudur.

Mereka pun bersimpuh dan berdoa di bawah pimpinan Bikkhu, untuk perdamaian dan kedamaian hidup selama-lamanya.(EPN) 

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes