Jumat, 25 November 2011

Pria Indonesia Paling Rajin Bercinta


 
Kompas.com - Pria Indonesia berada di urutan paling atas dalam hal frekuensi mereka melakukan hubungan seksual. Dalam survei bertajuk Ideal Sex in Asia Survey, diketahui pria Indonesia rata-rata bercinta 9,8 kali dalam sebulan.

Berada di urutan kedua adalah pria Filipina yang berhubungan seks 9,4 kali dalam sebulan, diikuti pria India 8,8 kali sebulan. Selanjutnya adalah Thailand 7,7 dalam sebulan.

Sementara itu untuk kaum wanita, ternyata yang menduduki urutan tertinggi dalam hal frekuensi bercinta adalah wanita dari India yang rata-rata bercinta 8,7 kali dalam sebulan. Di urutan kedua Indonesia dan Malaysia yang sama-sama bercinta sekitar 6,8 kali dalam sebulan. Sedangkan wanita Thailand hanya bercinta 5,7 kali dalam sebulan.

Survei yang dilakukan oleh perusahaan farmasi Pfizer itu melibatkan 1.658 pria dan 1.624 wanita di 10 negara Asia. Usia responden 31-74 tahun dan melakukan penetrasi seksual dalam 12 bulan terakhir.

Menurut Dr.George Lee, konsultan urologi dari Monash University Kuala Lumpur, Malaysia, ereksi yang keras masih memegang peran penting dalam kepuasan seksual orang Asia. "Hampir 90 persen orang Malaysia menganggap ini adalah faktor penting," katanya.

Hanya sepertiga responden yang mengatakan durasi hubungan seksual sebagai faktor utama dalam kepuasan.

Negara-negara yang berpartisipasi dalam survei ini antara lain Cina, Hongkong, India, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapuran, Korea Selatan, Taiwan, dan Thailand. Hasil survei ini diumumkan kemarin (24/11) di Hongkong.

Obat Tradisional Cina Percepat Kehamilan?

 
Kompas.com - Negeri Cina sejak ribuan tahun silam sudah terkenal akan kemajuan pengobatan medisnya yang berbahan herbal. Salah satu manfaat pengobatan Cina yang cukup terkenal adalah meningkatkan kesuburan pasangan yang sulit punya keturunan.

Secara statistik ternyata pasangan dengan masalah kesuburan yang mengikuti pengobatan tradisional Cina peluangnya untuk berhasil hamil empat kali lebih besar. Hal ini paling nyata terlihat pada pasangan yang melakukan akupuntur.

Studi terbaru yang dilakukan peneliti dari Australia terhadap 1.851 wanita yang sulit hamil juga menunjukkan hasil serupa.

Dalam studi lain terhadap 616 wanita menunjukkan, 50 persen berhasil hamil saat melakukan pengobatan tradisional Cina dibandingkan dengan 30 persen yang melakukan pengobatan modern Barat.

Secara umum hasil analisis menunjukkan terjadi peningkatan keberhasilan kehamilan dua kali lebih tinggi selama kurun waktu 4 bulan pengobatan dibanding yang menjalani pengobatan modern.

Dr.Karin Ried yang melakukan riset ini mengatakan infertilitas dialami sekitar 1 dari 6 pasangan dan 20 persen kasus infertilitas tidak diketahui penyebabnya (unexplained).

Penelitian menunjukkan perbedaan keberhasilan tampaknya disebabkan karena analisis yang cermat dari siklus menstruasi - periode di mana seorang wanita mungkin untuk hamil.

Ia mengatakan, "Penilaian terpisah terhadap kualitas siklus menstruasi pada diagnosis TCM, tampaknya menjadi dasar untuk keberhasilan perawatan infertilitas perempuan."

Karena itu tak tertutup kemungkinan terapi kesuburan bisa diintegrasikan antara pengobatan konvensional dengan TCM.

Meski begitu Geeta Nargund, direktur medis klinik infertilitas di London mengatakan pasien hendaknya berhati-hati dalam memilih terapi yang akan dijalani.

"Yang utama dilakukan adalah metode yang tidak invasif, bila tidak berhasil baru beralih pada obat yang lain dan pendekatan invasif," katanya.

Menanggapi hasil riset tersebut ia mengatakan seharusnya dijelaskan secara detil pendekatan alternatif TCM dalam memonitor yang terjadi pada tubuh seperti sistem hormon dan rahim sehingga bisa dideteksi apa yang membedakan.

"Herbal Cina bisa menjadi obat yang potensial tetapi herbal pun memiliki risiko efek samping sehingga pasien harus berhati-hati," katanya.

Menikmati Desa di Bawah Kaki Gunung

Menikmati Desa di Bawah Kaki Gunung
Bagi wisatawan yang memiliki hobi mendaki gunung, Anda mungkin bisa mengunjungi Wana Wisata Kopeng.

Di tempat ini, gunung Merbabu terlihat sangat jelas dengan diterawangi oleh sinar matahari sore hari, sehingga puncak gunung Merbabu seperti berkilauan.

Desa Wisata Kopeng menyajikan panorama yang memikat dalam nuansa alam pedesaan dipadu dengan keindahan hamparan tanaman bunga dan sayuran membentuk suasana asri nan menyejukkan.

Wisata alam Kopeng berada di lereng Gunung Merbabu, gunung Telomoyo dan gunung Andong yang memiliki ketinggian 3150 m.

Hawa dingin pegunungan mulai terasa ketika memasuki daerah wisata Kopeng. Semakin mendekat ke daerah Kopeng pengunjung akan mendapati perkebunan sayur-mayur segar seperti wortel, kol, kentang, dan sawi.

Desa wisata ini terletak di Kecamatan Getasan sekitar 14 km dari kota Salatiga dan sekitar 54 km dari kota Semarang. Menyajikan panorama yang memikat dalam nuansa alam pedesaan dipadu dengan keindahan hamparan tanaman bunga dan sayuran membentuk suasana asri nan menyejukkan.

Berkunjung ke Desa Wisata Kopeng, wisatawan dapat menikmati wisata alam pegunungan, bunga, petik strawberi, berkuda, kerajinan, budaya dan kuliner. Wana wisata Kopeng memiliki beberapa lokasi ideal yang bisa digunakan sebagai rekreasi keluarga, perkemahan, outbound dan acara rapat serta seminar pada institusi.

Di lokasi wisata Kopeng terdapat air terjun Umbul Songo (sembilan mata air). Konon, Umbul Songo merupakan mata air, yang ditemukan oleh para wali pada jaman Demak, untuk mencukupi kebutuhan akan air wudhu. Para wali ini kemudian bersama-sama berdoa memohon kepada Allah S.W.T untuk dimudahkan dalam memperoleh sumber mata air, guna keperluan berwudhu atau bersuci.

Permohonan para wali dikabulkan dan keluarlah mata air yang debitnya sangat besar yang dinamakan Umbul Songo. Terdiri dari sumber mata air di sekitar Tekelan, Contre, Tayengan, Selodhuwur dan Kopeng. Agar lengkap berjumlah sembilan buah, kemudian ditambahkan sumber air yang ada di sekitar Peng Jero dan Kali Sati.
sumber : Yahoo.com

Warga Malaysia Dalang Pembunuhan Orangutan

 
JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Saud Usman Nasution menyatakan, Mr PCH, tersangka dalam kasus pembunuhan orangutan dan monyet, adalah seorang warga negera Malaysia. Informasi ini diperoleh setelah ia menjalani pemeriksaan di Polda Kalimantan Timur. "PCH warga negara Malaysia, ini masih akan berkembang. Kalau ada pihak lain yang terlibat dalam kasus ini, kita akan menyelesaikan kasus ini secara tuntas dan konsekuen," ujar Saud di Gedung Humas Polri, Jumat (25/11/2011).
PCH warga negara Malaysia, ini masih akan berkembang.
-- Irjen Saud Usman Nasution
Menurut Saud, nantinya Polda Kaltim yang akan menjalin koordinasi dengan Kedutaan Besar Malaysia untuk mengurus proses hukum yang akan dilalui Mr PCH. Pria tersebut adalah Senior Estate Manager di perusahaan PT KAM milik Malaysia. Ia yang memberikan saran dan instruksi untuk membentuk tim pemburu hama. Kedua satwa yang dilindungi itu turut dianggap hama dalam perkebunan sawit milik perusahaan itu.
"Kita menginformasikan kepada mereka sehingga mereka tahu persis sehingga mungkin ada upaya-upaya hukum dan barangkali akan memberikan bantuan hukum dari kedutaan," jelasnya.
Bukti yang dipakai untuk menjeratnya sama dengan bukti para pelaku eksekusi, yaitu foto-foto bangkai orangutan dan monyet yang dibunuh. Foto itu ditunjukkan pada perusahaan agar pelaku eksekusi M alias G dan M mendapat upah.
Sanksi untuk perusahaan tersebut, kata Saud, bukan menjadi kewenangan kepolisian, melainkan Pemerintah Provinsi Kaltim, Pemda dan Dinas Kehutanan yang memberikan izin berdirinya perusahaan tersebut.
Ditanya kemungkinan adanya pihak luar yang terlibat dalam kasus ini, kata Saud, masih dalam pengembangan oleh penyidik. "Hasil pemeriksaan akan terlihat nanti. Penyidik masih menelusuri dan mengembangkan ke arah sana," katanya.

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes